Koro pedang kini mulai dilirik sebagai pangan lokal potensial di Indonesia, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Tanaman polong-polongan ini mengandung protein lebih dari 25 persen, menjadikannya alternatif sumber protein nabati yang lebih terjangkau dan berkelanjutan dibanding kedelai impor.
Selain kandungan proteinnya, koro pedang kaya akan senyawa bioaktif. Peptida dari koro pedang memiliki aktivitas antihipertensi dengan menghambat enzim ACE, serta potensi antidiabetes melalui penghambatan enzim DPP-IV yang mengatur gula darah. Dengan meningkatnya kasus hipertensi dan diabetes, koro pedang layak dikembangkan sebagai pangan fungsional yang mendukung kesehatan masyarakat.
Meski rasanya agak pahit akibat tingginya asam amino hidrofobik, inovasi pengolahan dapat menjaga bioaktivitas tetap maksimal dan membuat rasanya lebih diterima konsumen. Dukungan riset, inovasi produk, dan edukasi publik menjadi kunci agar koro pedang bisa masuk pasar modern dan menjadi bagian dari gaya hidup sehat di Indonesia.
Sumber liputan6.com
