Keluarga Penyelamat Bumi Indonesia melalui Persatin menggelar kegiatan “Tanam Cinta untuk Ibu Pertiwi” di Bandung Barat, Jawa Barat, sebagai upaya konservasi lingkungan yang mengintegrasikan edukasi ekologis, layanan inklusif, dan nilai kemanusiaan. Kegiatan ini melibatkan anak-anak disabilitas, relawan lingkungan, dan masyarakat, dengan rangkaian kegiatan meliputi penanaman ficus, edukasi lingkungan, hingga komitmen konservasi inklusi sosial berkelanjutan.
Ketua Umum Persatin, Andiyani, menekankan bahwa anak disabilitas bukan objek belas kasihan, melainkan subjek pembangunan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa konservasi lingkungan dan inklusi sosial dapat berjalan beriringan dan saling menguatkan. Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Persatin, Wanda Syahputra, menyoroti krisis lingkungan sebagai panggilan moral bagi bangsa, menekankan pentingnya pendekatan berbasis cinta dan kemanusiaan untuk keberlanjutan.
Wanda menambahkan, keterlibatan seluruh kelompok masyarakat mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan dalam menjaga bumi. Gerakan ini diharapkan menjadi inspirasi nasional bahwa merawat alam adalah tanggung jawab bersama, sekaligus menumbuhkan empati, solidaritas sosial, dan rasa kebersamaan sebagai satu bangsa.
Dikutip dari RRI.co.id
