Jakarta – Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu menguat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.771 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.787. Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memprediksi penguatan rupiah akan terbatas menjelang Hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Permintaan dolar musiman di dalam negeri untuk pembayaran impor, penyesuaian kas akhir tahun, dan pengelolaan kewajiban valuta asing berpotensi menahan penguatan rupiah. Namun, sentimen positif datang dari arus masuk asing ke pasar obligasi pemerintah dan penurunan imbal hasil obligasi rupiah, sehingga menambah pasokan dolar dan meredam tekanan depresiasi.
Dari sisi global, dolar cenderung melemah menjelang libur, meski data pertumbuhan ekonomi AS yang kuat 4,3 persen membuat pasar berhati-hati mendorong ekspektasi penurunan suku bunga. Penguatan yen Jepang dan permintaan dolar di kawasan Asia turut memengaruhi pergerakan rupiah.
Josua memperkirakan kisaran intraday rupiah berada di Rp16.725–Rp16.800 per dolar AS, dengan tekanan naik bila permintaan dolar domestik meningkat dan tekanan turun jika pelemahan dolar global berlanjut.
Dikutip dari antaranews.com
