Pemerintah menegaskan penanganan bencana di Sumatra masih menghadapi berbagai pekerjaan mendesak di lapangan. Salah satu prioritas utama adalah penataan ruang dalam proses pembersihan material tanah dan sedimentasi akibat longsor.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menyatakan percepatan pembersihan material, penguatan layanan pengungsian, penambahan tenda, logistik, listrik, dan BBM menjadi fokus utama tahap tanggap darurat. Kepala daerah diminta memperhatikan tata wilayah, termasuk lokasi pembuangan tanah dari rumah warga.
Percepatan pemulihan akses darat, udara, dan laut menjadi kunci agar distribusi bantuan semakin optimal. Semua kekuatan nasional dikerahkan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah pusat dan daerah juga mulai menyiapkan skenario rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa mencapai 442 orang hingga Minggu (30/11/2025). Daerah terdampak terparah berada di Sumatra Utara, khususnya Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, diikuti Aceh dan Sumatra Barat.
Dikutip dari RRI.co.id
