Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan selama tiga hari perdagangan pada pekan 22–24 Desember 2025. IHSG secara mingguan melemah 0,83% dan ditutup di level 8.537,91, turun dari posisi pekan sebelumnya di 8.609,55. Sejalan dengan itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terpangkas 1,17% menjadi Rp15.603 triliun.
Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menilai pelemahan IHSG dipicu belum munculnya efek santa claus rally, baik di pasar domestik maupun global. Dari dalam negeri, minimnya rilis data ekonomi membuat katalis pasar relatif terbatas, meski saham-saham perbankan berkapitalisasi besar masih menunjukkan penguatan terbatas.
Dari sisi aktivitas perdagangan, BEI mencatat penurunan pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 2,23% menjadi 2,74 juta kali transaksi. Rata-rata volume transaksi harian juga merosot 18,44% menjadi 38,34 miliar saham, sementara nilai transaksi harian turun 30,91% menjadi Rp23,70 triliun. Di tengah kondisi tersebut, investor asing masih mencatatkan beli bersih saham senilai Rp4,03 triliun selama sepekan.
Untuk pekan depan, IHSG diperkirakan bergerak di rentang support 8.506–8.448 dan resistance 8.600–8.666, dengan pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan global serta potensi katalis di akhir tahun.
Dikutip dari liputan6.com
