Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan akan meniru Finlandia yang membatasi penggunaan gadget di sekolah sebagai bagian dari reformasi pendidikan untuk mengantisipasi bullying. Menurut Andra Soni, Indonesia dapat belajar dari penerapan tersebut.
“Pengaruh positif gadget ada, tetapi dampak negatifnya juga luar biasa jika tidak dikelola dengan baik,” ujarnya, Minggu (23/11/2025). Ia menekankan bahwa kebijakan pembatasan gadget tidak bisa dijalankan secara parsial, melainkan membutuhkan komitmen bersama dari orang tua, murid, pendidik, dan lingkungan sekolah.
Andra menambahkan, perlunya formulasi kebijakan pencegahan bullying yang berlaku di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, karena kasus perundungan tidak hanya terjadi di sekolah dasar tetapi juga di lingkungan mahasiswa.
“Kebijakan pembatasan gadget ini bagian dari kebijakan nasional yang harus terus didorong oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Kasus bullying terbaru di Tangsel yang menimpa Muhamad Hisyam, siswa SMPN 19, menjadi pengingat pentingnya tindakan preventif. Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang, menyatakan proses hukum tetap berjalan dan penyelidikan melibatkan enam saksi awal, termasuk keluarga korban dan pihak sekolah.
Dikutip dari RRI.co.id
