JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar Badan Pengelola Investasi Danantara turut ikut menanamkan modal ke bisnis-bisnis di kawasan industri. Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin agar kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia terus dikembangkan. Alasannya, luas KEK di Indonesia masih jauh lebih kecil dari negara-negara lain di kawasan.
Berdasarkan catatan Bisnis, Indonesia mempunyai 25 kawasan KEK dengan total luas wilayah sebesar 23.797,88 hektare. Jumlah itu jauh lebih kecil dari kawasan KEK di Thailand yang mencapai 622.000 hektare, Malaysia 2,14 juta hektare, Vietnam 1,62 juta hektare, Filipina 70.476 hektare, dan India 39.205,73 hektare. “Nah ini juga PR [pekerja rumah] bagi Danantara, karena Danantara di dalamnya ada kawasan-kawasan industri, dan memang selama ini kawasan industri yang dimiliki pemerintah jauh lebih kecil dibandingkan yang dimiliki oleh swasta,” ujar Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Apalagi, sambungnya, investasi merupakan faktor penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada kuartal II/2025, investasi berkontribusi hingga 27,83% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia atau terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga (54,25%).
Airlangga mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada tahun depan. Bahkan, pertumbuhan ekonomi tahun-tahun setelahnya harus mencapai 6% sampai dengan 7% sehingga peran Danantara menjadi sangat penting.
“Kita berharap di tahun tersebut Danantara sudah tidak di landasan, sudah mulai terbang. Nah ini menjadi kunci,” jelasnya.
Sebelumnya, Danantara berencana menyingsingkan sebanyak 15% dari total dividen yang diperoleh untuk dialokasikan ke sejumlah program yang ditangani, salah satunya adalah investasi ke modal ventura.
CIO Danantara Pandu Sjahrir menjelaskan, alokasi sebagian dividen tersebut sejalan dengan fokus utama untuk menggandeng perusahaan-perusahaan global terbaik dan mengajak mereka berinvestasi di Indonesia.
Seiring dengan hal tersebut, Pandu mengatakan Danantara terus aktif membangun kemitraan. Pandu mengatakan, Danantara saat ini tengah mencari mitra yang tepat untuk berinvestasi pada proyek-proyek strategis yang ditangani pihaknya.
Dia menuturkan, Danantara menginginkan mitra yang memiliki rekam jejak baik dan mampu memberikan nilai tambah dalam kerja sama tersebut. “Satu hal yang perlu kami lakukan adalah menjalankannya dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Kami ingin melakukannya dengan perencanaan yang matang dan sekitar 15% dari dividen kami telah dialokasikan untuk itu,” kata Pandu dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta pada Rabu (15/10/2025).
