Layanan BI-Fast terbukti memberikan efisiensi signifikan bagi masyarakat sejak diluncurkan pada akhir 2021. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menegaskan bahwa BI-Fast adalah infrastruktur pembayaran real-time 24/7 yang terus beroperasi tanpa henti.
Sebelum hadirnya BI-Fast, biaya transfer bank bisa mencapai Rp6.500 per transaksi. Kini masyarakat hanya perlu membayar Rp2.500 atau bahkan gratis untuk transfer di bawah Rp500.000 berkat kebijakan khusus Bank Indonesia. Sejak beroperasi, BI-Fast telah memproses 4,5 miliar transaksi dan menghasilkan penghematan Rp18 triliun.
BI memperkirakan transaksi BI-Fast akan meningkat menjadi 13 miliar transaksi pada 2030, dengan potensi penghematan tambahan mencapai Rp22 triliun. Efisiensi biaya dan kecepatan menjadikan BI-Fast salah satu sistem pembayaran paling murah di dunia, sebagaimana disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Selain BI-Fast, digitalisasi pembayaran semakin diperkuat melalui QRIS yang kini telah digunakan oleh 58,3 juta pengguna dan 41,2 juta merchant, di mana 94% adalah UMKM. Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk memperluas inklusi keuangan sekaligus memperkuat pondasi ekonomi digital Indonesia menuju visi Indonesia 2030.
Dikutip dari liputan6.com
