Transformasi pendidikan berbasis AI menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk menciptakan sistem pembelajaran modern dan inklusif. Menko PMK Pratikno menegaskan bahwa AI bukan untuk menggantikan guru, melainkan untuk memperkuat kapasitas mereka dalam membimbing dan membangun karakter peserta didik. Kunci keberhasilan transformasi ini adalah kesiapan sumber daya manusia, bukan sekadar teknologi.
Dalam peluncuran Academy bersama Robotic Explorer dan IS-SMART, Pratikno menekankan bahwa pengembangan AI harus diarahkan untuk kepentingan kemanusiaan, keadilan, dan inklusivitas sosial. Teknologi AI diharapkan membantu penanganan bencana, pelayanan masyarakat marginal, serta pendidikan bagi anak-anak dan kelompok disabilitas.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menegaskan komitmen Jakarta mendukung inovasi pendidikan berbasis teknologi secara berkeadilan. Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga menekankan keseimbangan antara literasi teknologi dan nilai kemanusiaan, agar AI dapat menjadi alat bantu pembelajaran yang kritis dan etis.
Dengan strategi ini, transformasi pendidikan berbasis AI di Indonesia diharapkan mampu membangun generasi yang cerdas, kreatif, dan berkarakter, sekaligus mendukung pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.
Dikutip dari RRI.co.id
