Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat penurunan harga referensi (HR) biji kakao periode Desember 2025 sebesar 5.977,46 dolar AS per metrik ton, turun 397,34 dolar AS atau 6,23 persen dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini berdampak pada Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao yang turun menjadi 5.604 dolar AS per metrik ton, turun 386 dolar AS atau 6,45 persen.
Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Tommy Andana, menyampaikan bahwa penurunan HR dan HPE dipicu oleh meningkatnya suplai global, khususnya dari negara produsen utama di Afrika Barat, yang didorong membaiknya kondisi cuaca dan kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan global.
Sementara itu, HPE untuk beberapa komoditas kayu justru mengalami kenaikan, seperti veneer dari hutan alam, wooden sheet untuk kotak kemasan, dan kayu olahan dari berbagai jenis kayu seperti meranti, merbau, eboni, jati, serta kayu dari hutan tanaman seperti pinus, acacia, gemelina, dan eucalyptus. Beberapa komoditas kayu, termasuk wood in chips, chipwood, serta kayu olahan tertentu, tetap stabil dibanding bulan sebelumnya.
Dengan adanya perubahan HR biji kakao dan HPE komoditas kayu, eksportir perlu menyesuaikan strategi ekspor untuk memaksimalkan keuntungan, sambil memantau fluktuasi pasar global dan kondisi produksi komoditas.
Dikutip dari antaranews.com
