Harga minyak dunia merosot pada Jumat (22/11/2025), terdorong rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Donald Trump terkait konflik Rusia-Ukraina. Draft rencana ini menimbulkan ketidakpastian geopolitik yang langsung memengaruhi pasar energi global.
Minyak Brent kontrak Januari turun 1,29% menjadi USD 62,56 per barel, sedangkan minyak WTI kontrak Januari anjlok 1,59% ke USD 58,06 per barel. Koreksi juga terjadi pada saham energi Eropa dan AS, termasuk Shell, BP, Equinor, Siemens Energy, Exxon Mobil, dan Chevron.
Draft yang bocor mengusulkan Ukraina menyerahkan wilayah Crimea, Luhansk, dan Donetsk kepada Rusia, membatasi jumlah pasukan maksimal 600.000, serta berkomitmen untuk tidak bergabung dengan NATO. Para analis meragukan rencana ini akan diterima Ukraina, sehingga menambah ketidakpastian di pasar energi.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati sanksi AS terhadap produsen minyak besar Rusia dan keputusan suku bunga Federal Reserve yang dapat memengaruhi permintaan energi global. Kombinasi faktor geopolitik, sanksi energi, dan penguatan dolar AS menjadi tekanan tambahan bagi harga minyak di akhir pekan ini.
Dikutip dari liputan6.com
